×

L O A D I N G

TANTANGAN PENGEMBANG GAME DALAM MENYUARAKAN ISU SOSIAL

Festival game bertajuk Gamechanger 2024 telah digelar di Goethe-Institut Jakarta pada Sabtu, 29 Juni 2024. Festival ini diselenggarakan oleh Goethe-Institut Indonesien bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI), Indonesian Women in Game (IWIG) dan The Lazy Monday (TLM). Mengangkat tema “Gim untuk Dampak Sosial”, festival ini menyoroti potensi game untuk menyampaikan pesan sosial sekaligus menjadi sumber hiburan bagi masyarakat.

Pada pagelaran Gamechanger 2024 ini, pengunjung dapat mengikuti berbagai rangkaian acara salah satunya talkshow dan lokakarya bersama para profesional di bidang pengembangan game.

Salah satu yang menarik perhatian, terdapat sesi talkshow yang mengangkat tema penting yaitu “Gaming the Climate Crisis” sebagai talkshow penutup dalam rangkaian acara Gamechanger 2024. Talkshow ini menghadirkan dua pembicara utama yang berpengalaman dalam bidang pengembangan game dengan isu krisis iklim yaitu Jens Isensee dari Serious Bros dan El Lim dari Khayalan Arts. 

Dalam sesi ini, kedua narasumber membahas bagaimana video game dalam menggunakan isu krisis iklim sebagai tema sentralnya. Jens Isensee diketahui ada di balik layar sebagai pengembang dalam pembuatan game “Imagine Earth”, sebuah game strategi dan simulasi mengenai kehidupan koloni manusia di luar angkasa yang mengharuskan pemain membangun dan mengelola sumber daya planet secara cermat. Sedangkan El Lim merupakan seseorang yang terlibat dalam mengembangkan sebuah game puzzle adventure bernama “Samudra” yang berlatar belakang kehidupan di dasar laut.

Dalam perbincangannya, Jens Isensee menyoroti perihal tantangan dalam membuat game yang menyuarakan isu-isu sosial. Jens menegaskan bahwa pentingnya dukungan keuangan yang tepat menjadi syarat utama dalam mengembangkan game dengan pesan sosial kuat.

Jens Isensee mengungkapkan bahwa proyek game "Imagine Earth" miliknya, awalnya didanai secara mandiri sebelum akhirnya mendapatkan suntikan dana eksternal menjelang peluncuran game. Hal ini menyoroti betapa pentingnya dukungan keuangan yang berkelanjutan untuk memastikan kesuksesan game yang berfokus pada pesan sosial tersebut.


Menyoroti perihal yang sama, El Lim menambahkan bahwa meskipun game dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam menyebarkan pesan mengenai isu-isu sosial, dari sini realitas ekonomi juga harus diperhitungkan. El Lim menyebut beberapa game, seperti "Samudra" sebagai game yang ia kembangkan, juga akan sangat mungkin menghadapi tantangan finansial setelah peluncuran.

El Lim juga menegaskan kepada para pengembang yang ingin mengangkat isu sosial melalui game, bahwa pesan yang disampaikan harus akurat dan sesuai dengan fakta.

Selain itu, ketika sebuah game dengan pesan sosial berhasil diciptakan, maka diharapkan dapat mendorong tindakan nyata. Oleh karena itu, para pengembang seperti Jens Isensee dan El Lim juga aktif menciptakan program-program mengenai krisis iklim secara langsung di lapangan, seperti penanaman pohon sebagai aksi nyata.


Selain talkshow, pengunjung festival Gamechanger 2024 juga dapat mencoba memainkan gim pilihan berdampak sosial, seperti memainkan koleksi board game, virtual reality (VR) dan konsol.

Serta ada delapan gim lokal pilihan berdampak sosial yang dapat dimainkan pengunjung secara langsung, diantaranya ada A Space for the Unbound (Toge Production & Mojiken, Pamali (Storytale), Samudra (Khayalan Arts), The Sun Shines Over Us (Eternal Dreams & Niji Games), Hello Goodboy (Rolling Glory Jam), Matchmaker Agency (Meloncat & Niji Games), In the Days of My Life (Redamantine Studio) dan Taksa: Jebakan Literasi di Tegah Sumirnya Informasi (EngageMedia).

Dapatkan info seputar game & esports di channel DensPlay!




Share this article

Rate this article



Rekomendasi Artikel Lainnya

Live Chat