GTA 6 DISEBUT PEMICU KEKERASAN, CEO TAKE TWO BUKA SUARA
Baru-baru ini, GTA 6 ramai diperbincangkan lantaran dianggap sebagai pemicu kekerasan menjelang perilisannya. Namun, ini bukanlah hal yang baru untuk franchise GTA atau Grand Theft Auto.
Pasalnya, sekian seri GTA memang sudah identik dengan game yang mengandung kekerasan. Sehingga, tak sedikit orang khawatir akan memberi pengaruh negatif kepada anak-anak dan remaja. Bahkan sampai GTA 6 ini, banyak kalangan non-gamer yang memberi kritikan terkait hal tersebut.
Baca Juga: GTA 6 DIRENCANAKAN RILIS 2025, INI BOCORAN MAP TERBARUNYA
Dalam wawancara eksklusif CNBC, Strauss Zelnick, sebagai CEO Take Two langsung membantah pernyataan tersebut. Dia menjelaskan bahwa tidak ada jenis media hiburan yang bisa memicu perilaku kekerasan, baik itu video game atau film. Menurutnya, media hiburan seperti itu menceritakan sebuah kisah, di mana orang-orang merasaan perasaan yang dihadirkannya.
“Untuk memperjelas, media hiburan entertainment tidak menciptakan perilaku pada seseorang, tetapi mereka hadir mencerminkan perilaku. Media hiburan memberikan orang-orang kesempatan untuk melepas sebuah perasaan, berinteraksi perasaan tersebut dari media yang menceritakan sebuah cerita. Gagasan terhadap media hiburan menciptakan perilaku telah diuji dan dibantah secara berulang kali,” ujarnya.
Meski banyak orang menuduh GTA 6 sebagai game yang memicu aksi kekerasan menjelang perilisannya di September 2025 ini, namun sang CEO tetap optimis dan tidak khawatir sama sekali.
Apakah kamu setuju kalau game ini tidak akan membawa pengaruh buruk, terutama ke anak-anak?
Dapatkan info seputar game & esports di channel DensPlay!