Soto dan Rawon Terpilih Sebagai Sup Terenak di Dunia Versi TasteAtlas 2023
Indonesia terkenal dengan kekayaan akan rempah-rempahnya yang berlimpah. Pada umumnya, di Indonesia rempah-rempah biasa digunakan untuk menambah cita rasa pada makanan. Maka tak heran jika rempah-rempah tersebut dapat membuat berbagai macam masakan Nusantara memiliki cita rasa yang khas sehingga mampu menciptakan makanan lezat yang disukai oleh berbagai kalangan, baik masyarakat lokal maupun dari mancanegara. Bahkan tak jarang karena rasanya yang lezat, masakan khas Indonesia turut menjadi bahan perbincangan dunia lho!
Nah, salah satunya TasteAtlas, situs yang dibentuk untuk mengulas berbagai macam makanan tradisional, bahan-bahan lokal dan restoran autentik dari seluruh dunia dengan bantuan para ahli gastronomi ini, turut mengakui kelezatan dari makanan khas Indonesia. Pada kesempatan kali ini soto dan rawon terpilih sebagai Sup Terenak di Dunia Versi TasteAtlas 2023. Soto berhasil menempati urutan pertama dalam ulasan tersebut dengan rating 4,8 mengalahkan sup lainnya termasuk rawon yang berada pada urutan ketujuh dengan rating 4,7.
Soto sendiri pertama kali dikenal di daerah Semarang sekitar abad ke-19 yang dijajakan oleh imigran China dengan cara yang sederhana menggunakan pikulan dan gerobak. Peristiwa inilah yang membuat soto lebih dikenal oleh masyarakat luas. Dalam penjualannya soto disajikan dengan menggunakan daging babi. Namun, dikarenakan pada saat itu di Nusantara sudah banyak yang memeluk agama Islam, maka dari hal tersebut bahan soto yang semula dari daging babi diubahnya menjadi daging sapi. Hingga kini soto telah menyebar ke seluruh daerah di Indonesia dengan berbagai variasi yang telah disesuaikan dengan ciri khas dan cita rasa dari daerahnya masing-masing.
Sajian soto pun akan dengan mudahnya dijumpai di berbagai daerah dengan bentuk penyajian yang begitu unik di tiap daerahnya, mengingat tiap daerah selalu memiliki ciri khas dan cita rasa yang berbeda-beda. Hal ini tentu sangatlah menarik, mengingat bagaimana sajian ini dapat mencerminkan keberagaman yang ada Indonesia hanya dengan melalui semangkuk soto. Dalam berbagai bentuk penyajian soto, kita dapat dengan mudah membedakannya melalui jenis kuahnya. Dimulai dari soto Kudus yang disajikan dengan kuah bening, soto Lamongan yang disajikan dengan kuah koya, soto Surabaya yang disajikan dengan kuah kuning, soto Sokaraja yang disajikan dengan kuah bumbu kacang, hingga soto Betawi Globe Haji Oji yang sebelumnya pernah dibahas di salah satu program “Pecah Rasa” Dens.TV dengan sajian kuah santannya yang gurih, akan menambah kesempurnaan dari hidangan soto. Selain itu isian dari soto pun sangatlah beragam, ada yang menggunakan ayam, daging sapi, hingga jeroan dengan kondimen pendukung lainnya seperti soun/mie kuning, kentang, tomat, touge dan lain sebagainya yang tentunya akan menambah kenikmatan dari hidangan soto jika dimakan secara bersamaan. Kenikmatan dari berbagai sajian soto yang cocok dengan lidah kebanyakan orang inilah yang menjadikan soto sangat disukai oleh banyak orang mulai dari santapannya yang pertama.
Lain halnya dengan rawon, setelah sebelumnya berhasil menempati urutan pertama untuk sup terenak se-Asia. Kali ini rawon berada pada urutan ketujuh dalam ulasan sup terenak di dunia versi TasteAtlas. Makanan khas dari Jawa Timur ini bergeser pada daftar sup terenak di dunia karena penggunaan bumbu kluwek yang mendominasi aroma dan penampilan kuah rawon. Di luar negeri, rawon biasanya disebut dengan nama “Black Soup” karena tampilannya yang hitam membuat para bule enggan mencobanya. Rawon disajikan dengan potongan daging sapi, telur asin, kecambah, berpadu dengan siraman kuah kluwek yang hitam gurih. Meskipun begitu, bumbu kluwek dapat disesuaikan dengan seleranya. Di luar Jawa Timur, rawon dapat ditemukan di daerah Jawa Tengah. Akan tetapi, tekstur dari kuah rawon tidak sekental kuah rawon di Surabaya dan rasanya cenderung manis dibanding gurih asin.
Selain soto di urutan pertama dan rawon di urutan ketujuh, terdapat juga sup lainnya yang masuk dalam 10 besar sebagai Sup Terenak di Dunia Versi TasteAtlas 2023. Mulai dari urutan ke-10, tom kha gai, makanan asal Thailand ini memiliki kuah putih dari santan dengan rasa pedas, asam dan gurihnya yang melekat. Urutan ke-9, beef noodle soup yang dibawa dari masyarakat China saat civil war ke Taiwan yang disantap dengan perpaduan mie dengan topping daging sapi panggang, kaldu panas ini cocok sekali dinikmati saat musim dingin. Urutan ke-8, bori-bori yang menampilkan kuah berwarna keemasan dengan tambahan bola-bola dari tepung jagung dan keju. Urutan ke-6, mercimek çorbası atau dikenal lokantas oleh orang lokal asal Turki yang dibuat dari kacang-kacangan red lentil, kaldu ayam, bawang bombay, dan wortel. Urutan ke-5, żurek yang memiliki ciri khas rasa asam dari ragi roti. Urutan ke-4 Tonkotsu Ramen, kaldu yang dimasak cukup lama dari tulang babi menghasilkan tekstur kental dan unik. Urutan ke-3 juga ditempati oleh makanan khas Jepang dari tahun 1910 yaitu Ramen. Sup dengan bahan dasar ikan asap putih menjadi runner up dari daftar sup terenak di dunia yaitu, cullen skink yang kaldunya dicampur dengan susu. Terlepas dari itu semua, hal ini tentu membawa angin segar pada kuliner Indonesia yang semakin dikenal dalam kancah internasional.