Kisah Sashya Subono, Animator Indonesia Dibalik Film Kingdom of the Planet of the Apes
Sashya Subono Halse atau lebih dikenal dengan Sashya Subono merupakan seorang animator asal Indonesia yang turut berkontribusi dalam penggarapan film “Kingdom of the Planet of the Apes” sebagai facial motion animator.
Bekerja selama empat tahun di perusahaan Weta FX, sebuah perusahaan efek visual dan animasi digital yang berbasis di kota Wellington, Selandia Baru. Dari sinilah awal mula Sashya dipilih untuk membentuk wajah kera di film "Kingdom of the Planet of the Apes" tersebut.
Bukan sebagai proyek besar pertamanya, sebelumnya Sashya Subono juga turut terlibat dalam penggarapan film Internasional lainnya. Seperti, “Godzilla x Kong: The New Empire” (2024), “Avatar The Way of Water” (2022), “Hawkeye” (2021), “She-Hulk : Attorney at Law” (2022), “Guardians of the Galaxy Vol.3” (2023) dan “Cocaine Bear” (2023). Sashya bertanggung jawab sebagai facial motion animator yang bertugas melakukan proses spesifik pada wajah, eskpresi atau mimik dalam sebuah animasi.
Keahlian Sashya salah satunya adalah melakukan matchmoving yakni membuat elemen-elemen yang dihasilkan oleh komputer terlihat seolah-olah direkam di dunia nyata. Dengan keahlian tersebut Sashya mampu menghidupkan wajah karakter dengan merekam gerakan dan ekspresi wajah manusia untuk ditransfer ke dalam gambar animasi.
Sashya menjelaskan bahwa pekerjaannya sebagai animator memberikannya tantangan karena ia harus menerjemahkan emosi manusia ke dalam wajah para karakter, baik itu manusia, hewan, alien, atau bentuk lainnya. Menurut Sashya, menjadi animator wajah bukan hanya tentang menerapkan efek, melainkan juga menyampaikan pengalaman yang dapat dipahami semua manusia, bahkan jika perasaan itu dialami oleh tokoh berupa kera.
Sashya Subono Sebagai Animator Film “Kingdom of the Planet of the Apes"
Dalam penggarapan proyek film “Kingdom of the Planet of the Apes", wanita berusia 36 tahun itu menyebut dirinya telah melakukan riset yang cukup mendalam. Sashya mengaku mendatangi kebun binatang untuk melakukan pengamatan terhadap raut wajah dan gerak-gerik kera sebagai hewan utama yang ada di film "Kingdom of the Planet of the Apes".
Yang menarik, Sashya harus bisa menerjemahkan gerakan manusia ke gerakan kera, yang mana kedua gerakan tersebut amat berbeda. Sashya mengaku harus belajar lagi untuk bisa melakukannya. Sashya harus memastikan kera jenis orangutan dan simpanse yang ada di film “Kingdom of the Planet of the Apes” berbicara layaknya kera sungguhan karena cara menggambar karakter kera jenis simpanse dan orangutan tidaklah sama.
Sashya mengatakan, tantangan untuk dirinya adalah ketika harus membuat penonton percaya kalau yang terdapat di dalam film adalah kera yang sedang berbicara. Karena jika terdapat kesalahan dalam animasi penggambaran ekspresi pada wajah kera, maka koneksi yang terjadi antara penonton dengan karakter film yang sedang diperankan akan terputus. Serta akan timbul berbagai macam pertanyaan dari penonton mengenai tokoh animasi dalam film tersebut yang terlihat tak nyata.
Kisah Perjalanan Sashya Subono sebagai Animator
Awalnya, Sashya mengaku sangat menyukai film dan animasi. Saat masih berusia muda, Sashya dihadapkan dengan banyak film seperti trilogi “The Lord of the Rings” dan “Toy Story”. Hal ini membuat Sashya terobsesi dengan Buzz Lightyear, karakter utama dalam film “Toy Story” dan desain dalam filmnya yang membuat ia berpikir bahwa ingin menjadi bagian dari mereka.
Sashya tumbuh besar di Wellington dan menikah dengan suaminya yang memiliki kewarganegaraan Selandia Baru. Pada tahun 2010 setelah keduanya menikah, ketertarikan Sashya terhadap film mendorong dirinya mendaftarkan diri untuk mendapatkan diploma di bidang film di Indonesia. Hal ini membuat Sashya dan suaminya memutuskan untuk pindah ke Indonesia. Seiring berjalannya waktu, Sashya menyadari bahwa produksi film dan pengerjaan lokasi syuting bukanlah keahliannya.
Kemudian, kecintaannya terhadap film tersebut kembali mendorong Sashya untuk belajar banyak hal secara online. Sashya memulai proyek animasinya sendiri pada awal tahun 2010-an dan membuat kanal YouTube bernama Road2Animate. Karyanya hingga saat ini masih dapat ditemukan di YouTube miliknya dan blog pribadi dengan nama yang sama.
Pada tahun 2012, Sashya mengaku sudah benar-benar terjun ke dunia animasi dan memutuskan untuk mengejar gelar sarjana dalam bidang animasi interaktif di SAE Indonesia, salah satu institusi pendidikan dalam industri media kreatif. Setelah menyelesaikan gelarnya, Sashya mengambil proyek animasi lepas, mengajar paruh waktu di SAE Indonesia, dan akhirnya menjadi kepala departemen animasinya. Menurut Sashya, kesempatan mengajar di SAE Indonesia merupakan hal yang sangat luar biasa.
Setelah menghabiskan delapan tahun tinggal di Indonesia bersama suaminya, hal ini membuat keduanya merindukan Wellington dan kembali ke Selandia Baru. Sejak saat itu, Sashya meningkatkan kariernya di dunia animasi. Sashya mengaku sempat menjadi animator lepas lalu melanjutkan studi S2 di Victoria University of Wellington.
Pada 2020, Sashya mendapat kesempatan emas bergabung dengan Weta FX. Weta FX merupakan mimpi yang menjadi kenyataan bagi Sashya karena semua orang yang ahli di bidang animasi sangat menginginkannya termasuk dirinya.
Kegembiraannya datang ketika dirinya mendapatkan kesempatan menggarap film-film internasional. Sashya menyebut, rasa takjub yang dirasakan ketika ia terlibat dalam produksi film tersebut mengingatkannya pada kekaguman yang ia rasakan saat pertama kali menonton “The Lord Of The Rings” dan film Pixar lainnya saat dahulu.
Perlu diketahui, Sashya Subono berasal dari keluarga yang juga memiliki kecintaan terhadap dunia seni. Sashya adalah keponakan dari Adrie Subono, seorang promotor konser terkenal di Indonesia. Ia juga bersepupu dengan Melanie Subono dan Adrian Subono yang berkarier sebagai musisi dan aktor di Indonesia.
Ikuti informasi hiburan lainnya seperti film, musik, hobi dan selebriti di DensShowBiz.