6 Jenis Kebaya yang Populer di Indonesia!
Presiden Joko Widodo menetapkan setiap tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2023. Tahun ini menandai tahun pertama perayaan Hari Kebaya Nasional yang diharapkan menjadi momen penting dalam merayakan kebaya sebagai bagian dari warisan budaya bangsa.
Kebaya, yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan perempuan Indonesia, dahulu dikenakan oleh para pejuang perempuan baik di masa pra maupun pasca kemerdekaan. Keanekaragaman kebaya di Indonesia juga mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah bangsa. Kebaya juga terus berkembang mengikuti tren dan selera masyarakat tanpa meninggalkan akar tradisionalnya. Hal ini membuat kebaya tetap relevan dan diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari generasi muda hingga orang tua, serta kerap digunakan untuk menghadiri acara formal maupun kasual. Setiap kebaya memiliki ciri khas yang berbeda-beda, mencerminkan asal daerahnya dengan berbagai motif, bahan maupun bentuknya. Simak jenis-jenis kebaya yang populer dan masih umum digunakan di Indonesia hingga sekarang!
1. Kebaya Kutubaru
Kutubaru adalah kebaya klasik yang tetap populer dan masih sering digunakan hingga saat ini. Berasal dari Jawa Tengah, kebaya kutubaru terkenal dengan desainnya yang unik dan cantik. Ciri khasnya adalah selembar kain persegi di bagian tengah yang menghubungkan sisi kanan dan kiri kebaya. Meskipun terbilang tradisional, kebaya kutubaru terus diminati oleh berbagai kalangan dan tetap menjadi pilihan populer untuk dikenakan dalam berbagai acara.
Pada era Soekarno, ini sering dikenakan oleh para perempuan. Biasanya dipadukan dengan selendang yang disampirkan di salah satu bahu dan dipeniti dengan aksesoris berupa bros.
2. Kebaya Encim
Kebaya Encim masih populer digunakan hingga sekarang dan dikenal sebagai kebaya peranakan atau kebaya nyonya. Berasal dari Betawi, kebaya ini dipengaruhi oleh budaya Tionghoa dan Melayu. Kebaya Encim memiliki kerah berbentuk V yang khas. Kebaya Encim biasanya dibuat dari kain yang tidak menerawang dan berwarna cerah. Pinggiran kainnya dihiasi bordiran motif bunga dengan warna kontras yang mencolok dari leher hingga bagian ujung. Modelnya yang sederhana dengan lengan pendek dan kerah tinggi memberikan kesan manis dan feminin.
Kebaya Encim merupakan hasil akulturasi budaya Cina, Melayu, dan Betawi, dengan nama "Encim" yang berarti bibi dalam bahasa Hokkien. Dulu, kebaya ini banyak dipakai oleh etnis Tionghoa, dan ada pula versi sejarah yang menyebutkan bahwa perempuan Portugis dan Belanda mengenakan kebaya ini karena lebih nyaman dibandingkan gaun yang terlalu panas di Indonesia.
3. Kebaya Bali
Kebaya Bali yang populer saat ini merupakan bagian dari payas alit, busana tradisional harian masyarakat Bali. Kebaya ini dikenal dengan potongannya yang pas badan dan menonjolkan lekuk tubuh, serta sering dipakai dalam acara adat dan keagamaan, termasuk sebagai pakaian pengantin tradisional. Saat menggunakan kebaya Bali, biasanya dilengkapi dengan perhiasan seperti anting, kalung, dan gelang.
Kebaya Bali terbuat dari kain tipis seperti brokat atau katun lembut dengan aksen bordir, dan bagian bawahnya menggunakan kain sarung motif Bali yang disebut kamen. Selain itu, kebaya ini juga disempurnakan dengan selendang yang dililitkan di pinggang, mirip dengan obi pada kimono Jepang.
4. Kebaya Jawa
Kebaya Jawa memiliki ciri utama menggunakan bahan yang tembus pandang, sehingga siapapun yang memakainya perlu menggunakan tambahan kemben. Kain yang digunakan umumnya berbahan brokat, dilengkapi payet yang kerap jadi ornamen pendukung yang membuat kebaya ini terlihat semakin anggun.
Sama seperti kebaya Encim, kebaya Jawa juga memiliki kerah berbentuk huruf V atau vertikal, tetapi kebaya ini umumnya menggunakan warna-warna gelap. Dahulu, kebaya Jawa banyak dipakai oleh kalangan kerajaan atau bangsawan. Namun, seiring waktu, model kebaya Jawa telah menjadi populer dan digunakan oleh berbagai kalangan.
5. Kebaya Sunda
Kebaya Sunda adalah kebaya tradisional yang berasal dari Jawa Barat, Indonesia, terbuat dari katun dengan bordir indah dan sering dipadukan dengan batik. Biasanya, kebaya ini memiliki warna cerah seperti merah, kuning, dan biru, dan dilengkapi dengan kain jarik sebagai pemanis tampilan.
Model kebaya Sunda bervariasi, ada yang memiliki kerah tinggi dengan bordir berwarna-warni dan ada juga yang lebih rendah dengan bordiran sederhana. Bagian bawah kebaya Sunda dapat berupa potongan lurus atau melengkung, sering menampilkan batik atau kain di bawahnya. Kebaya ini umum digunakan dalam acara adat dan keagamaan, sering dipadukan dengan kain batik atau songket.
6. Kebaya Madura
Kebaya Madura dikenal sebagai kebaya rancong, bagian bawah depannya sering kali dibuat menyerong dan didominasi oleh warna-warna cerah. Kebaya ini biasanya dipakai dengan odhet (aksesoris tradisional untuk wanita Madura) dan sering dihiasi dengan bordir atau payet.
Potongan kebaya Madura ketat dan pas di badan, menonjolkan lekuk tubuh. Lehernya biasanya berbentuk bulat atau kotak, dengan lengan panjang hingga pergelangan tangan. Kebaya ini umumnya tidak memiliki belahan dada dan dibuat dari kain katun atau brokat yang tipis dan adem. Selain itu, kebaya Madura juga dilengkapi dengan jarik yang dililitkan di pinggang, selendang Madura dari sutra atau tenun, serta dilengkapi dengan perhiasan seperti anting-anting, kalung dan gelang.
Itulah tadi keenam jenis kebaya yang populer dan masih umum digunakan di Indonesia hingga sekarang. Cari tahu informasi seputar fashion dan inspirasi seputar outfit lainnya di DensLife&Style.