×

L O A D I N G

Mengulik Arsitektur Tugu Kunstkring Paleis

Dalam perjalanan panjang sejarah seni dan arsitektur, Tugu Kunstkring Paleis berdiri megah sebagai saksi dan bukti sejarah yang menarik perhatian. Dirancang oleh arsitek Pieter Adriaan Jacobus (PAJ) Moojen yang juga merancang Masjid Cut Meutia dan gedung Asuransi Jiwasraya Juanda, ciri khas bangunannya menampilkan lengkungan-lengkungan yang memayungi pintu masuk dan jendela gedung bak penampakan gapura sebagai gerbang masuk. 

Diresmikan pada 17 April 1914 oleh Gubernur Jenderal Frederik Idenburg, Tugu Kunstkring Paleis masih berdiri kokoh hingga saat ini dengan eksterior yang terjaga, termasuk tulisan “Immigrasie Nst-Djawa N Immigrasi” yang mengingatkan kita pada fungsi asalnya sebagai kantor imigrasi.


Terletak di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Tugu Kunstkring Paleis dikelilingi oleh pohon-pohon yang rindang. Tampak dari depan, gedung ini mencerminkan gaya art nouveau dengan konsep tiga lengkung utama dengan lima balkon yang berjajar sebagai latar belakang. Ditambah ciri monumental dengan bangunan diapit dua menara yang diatasnya berbentuk kubah. 

Dengan dua menara, atap genting, dan bukaan lebar, bangunan ini juga memadukan gaya arsitektur kolonial Belanda yang menggabungkan neo-klasik dan art deco, serta disesuaikan dengan lingkungan tropis. Secara keseluruhan bahwa unsur gaya dan ragam hias bangunan yang terdapat pada Tugu Kunstkring Paleis datang dari berbagai macam bentuk gaya. Dominasi arsitektur pada Tugu Kunstkring Paleis merupakan gaya Eropa dipadukan dengan gaya campuran atau Indis, yang merupakan bentuk adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya. 

Sebagai salah satu bangunan masa kolonial yang masih berdiri sampai sekarang, keadaan Tugu Kunstkring Paleis tetap terjaga dengan baik karena telah dilakukan konservasi untuk mempertahankan keaslian bentuknya. Upaya ini dilakukan demi menjaga dan menghormati nilai sejarah yang dimiliki gedung ini di masa lalu.

Sempat terbengkalai beberapa tahun lalu, seperti diketahui bangunan tersebut kini beralih fungsi menjadi restoran mewah setelah diambil alih oleh Tugu Hotels & Restaurants sejak tahun 2013 lalu. Tugu Kunstkring Paleis hadir menjadi restoran mewah dengan menyajikan banyak menu termasuk hidangan khas nusantara, oriental dan western cuisine

Dulunya, Tugu Kunstkring Paleis juga merupakan tempat prestisius bagi para seniman. Beberapa seniman terkenal dunia seperti Vincent van Gogh, Pablo Picasso, Paul Gauguin, dan Marc Chagall pernah memamerkan karyanya di sini. 

Daya tarik sejarah seni yang melekat dan gaya arsitektur yang khas pada gedung ini membuatnya sangat menarik khususnya bagi para pecinta seni dan arsitektur. Salah satunya adalah Lady Olivia Putihrai, tokoh terkemuka di dunia arsitektur dan desain, yang begitu terpesona dengan warisan seni Tugu Kunstkring Paleis hingga memilihnya sebagai lokasi untuk merayakan acara ulang tahunnya. 


“Dengan pengadaan acara di tempat ini, saya mengharapkan suatu gerakan dimana pertumbuhan budaya, arsitektur dan juga kesenian itu bisa mendapatkan suatu kolaborasi yang baik.” Ujar Olivia Putihrai.

Oleh karena itu, diharapkan Tugu Kunstkring Paleis tetap terjaga keberadaannya sebagai salah satu tinggalan kolonial yang memiliki arti bagi sejarah kota jakarta. 

Ikuti informasi seputar arsitektur lainnya setiap Sabtu dan Minggu di channel DensLife&Style


Lokasi



Share this article

Rate this article



Rekomendasi Artikel Lainnya

Live Chat