×

L O A D I N G

5 Makanan Khas Cap Go Meh yang Dipercaya Membawa Keberuntungan

Cap Go Meh, yang jatuh pada tanggal 12 Februari 2025, menandai puncak perayaan yang dilaksanakan pada hari ke-15 setelah hari pertama Imlek, sekaligus menjadi penutup rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek 2025. Biasanya, momen ini dirayakan dengan berkumpul bersama keluarga sambil menikmati berbagai hidangan khusus. Makanan khas yang disajikan pada saat perayaan Cap Go Meh, bukan hanya sekedar hidangan biasa tetapi mengandung simbol atau makna tertentu di dalamnya, seperti memiliki arti harapan akan keberuntungan dan kemakmuran di tahun yang baru. Berikut 5 makanan khas Cap Go Meh yang dipercaya dapat membawa keberuntungan!

Lontong Cap Go Meh


Lontong cap go meh menjadi hidangan yang tak boleh terlewatkan dalam perayaan ini, dan menjadi simbol kuat akulturasi budaya antara masyarakat Tionghoa dan Jawa. Hidangan ini diyakini dapat membawa keberuntungan dan kemakmuran, khususnya bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, lontong Cap Go Meh pun telah menjadi sajian wajib dalam perayaan Cap Go Meh di berbagai daerah, terutama di kalangan komunitas Tionghoa yang sudah lama menetap di Pulau Jawa.

Seperti halnya sajian lebaran berupa ketupat dan opor ayam, lontong cap go meh juga disajikan dengan aneka lauk pelengkap seperti opor ayam, telur pindah, sambal goreng hati dan sayur lodeh. Lontong yang berbentuk panjang melambangkan panjang umur, sementara kuah opor yang berwarna keemasan mengisyaratkan kejayaan dan keberuntungan di tahun yang baru.

Kue Keranjang


Kue keranjang atau dalam bahasa Mandarin dikenal sebagai nian gao, menjadi salah satu sajian ikonik yang tak hanya hadir saat perayaan Imlek, tetapi juga menjadi hidangan wajib dalam perayaan Cap Go Meh. Terbuat dari tepung ketan dan gula, kue berbentuk bulat ini menawarkan rasa manis dan gurih dengan tekstur kenyal dan lengket. Biasanya dinikmati dalam bentuk aslinya ataupun disajikan dengan lapisan telur. Kini muncul cara baru yang sedang populer untuk menyantap kue keranjang, yakni dengan cara dikukus dengan santan, yang dikenal dengan kue keranjang santan kukus.

Bentuk bulat kue keranjang melambangkan harapan agar keluarga yang merayakan selalu bersatu dan rukun dalam menghadapi tahun yang baru. Biasanya kue keranjang mulai disajikan sejak tujuh hari menjelang Imlek. Namun, sebagai sesaji, biasanya kue ini tidak dimakan hingga momen Cap Go Meh tiba. Masyarakat percaya, kue keranjang ini dipersembahkan untuk menyenangkan Dewa Tungku, sang pemberi kabar baik kepada surga, dengan harapan membawa keberuntungan dan berkah bagi keluarga yang merayakannya.

Jeruk Mandarin


Jeruk mandarin menjadi salah satu buah yang selalu hadir dalam perayaan Cap Go Meh. Dalam budaya Tionghoa buah ini dianggap sebagai simbol keberuntungan serta kemakmuran karena memiliki warna kuning keemasan. Lebih menarik lagi, terdapat tradisi unik yang masih dipraktikkan di beberapa daerah, yaitu melempar jeruk ke laut. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-19, di mana perempuan yang melempar jeruk dipercaya akan segera menemukan jodoh.

Di beberapa tempat, jeruk yang dilemparkan bahkan disertai dengan nama dan nomor kontak si pemilik, memberikan kesempatan bagi pria yang menemukannya untuk menghubungi si pemilik jeruk. Tradisi ini masih dilakukan di berbagai wilayah, seperti Malaysia dan Indonesia, sebagai bentuk harapan akan cinta dan keberuntungan yang datang di tahun yang baru.

Onde-Onde


Onde-onde menjadi salah satu kudapan yang tak ketinggalan dalam perayaan Cap Go Meh. Bentuk bulatnya melambangkan keberuntungan dan harapan akan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Terbuat dari tepung ketan yang digoreng, onde-onde dibalut dengan taburan wijen dan diisi dengan kacang hijau manis di dalamnya.

Menurut tradisi Tionghoa, menyantap onde-onde bersama keluarga saat Cap Go Meh dianggap sebagai momen reuni yang membawa kebahagiaan dan keharmonisan. Onde-onde juga sering kali hadir dalam berbagai perayaan Tionghoa lainnya sebagai simbol keberlanjutan dan kedamaian dalam keluarga.

Wedang Ronde


Wedang ronde, atau yang dikenal sebagai yuan ziao dalam bahasa Mandarin, adalah minuman khas yang selalu hadir dalam perayaan Cap Go Meh. Minuman hangat ini terdiri dari bola-bola ketan warna-warni yang disajikan dalam kuah jahe pedas manis.

Bagi masyarakat Tionghoa, wedang ronde diyakini sebagai minuman para dewa, dengan masing-masing warna memiliki makna khusus seperti, hijau melambangkan harapan, merah membawa keberuntungan, dan putih simbol kesejahteraan serta persatuan. Selain memiliki maknanya, wedang ronde juga sangat disukai karena rasa hangat dan rempahnya yang khas sebagai hidangan spesial saat perayaan Cap Go Meh

Baca juga: Mengenal Cap Go Meh dalam Perayaan Tahun Baru Imlek

Itulah 5 jenis makanan khas dalam perayaan Cap Go Meh yang dipercaya dapat membawa keberuntungan. Cari tahu informasi seputar makanan dan resep hidangan lainnya di Dens Food Channel.



Share this article

Rate this article



Rekomendasi Artikel Lainnya

Live Chat