×

L O A D I N G

Pentas Teater Anak Pejuang Kanker, Simfoni Suara-Suara Tak Terdengar

Dalam rangka memperingati Hari Kanker Anak Internasional yang jatuh pada 15 Februari 2025, Pentas Teater Anak Pejuang Kanker untuk pertama kalinya dipersembahkan oleh Yayasan Anyo Indonesia (YAI) dengan tajuk “Simfoni Suara-Suara Tak Terdengar”. Dilakoni oleh sejumlah pejuang kanker anak, orang tua pendamping anak, penyintas kanker anak dan tenaga medis, pertunjukan ini bertujuan untuk memberikan pesan mengenai kanker pada anak melalui seni pertunjukan teater.

“Kami ingin menampilkan suara-suara mereka yang tidak pernah didengar oleh orang dan perjuangan mereka tak diperlihatkan. Karena yang mendengar seharusnya kita semua, bukan hanya kalangan tertentu, karena apa yang anak ini alami, keluarga alami, sebenarnya bagian tanggung jawab kita,” ujar Pinta Manullang-Panggabean selaku Pendiri Yayasan Anyo Indonesia.


Disutradarai oleh Lena Simanjuntak-Mertes, pementasan teater ini dilaksanakan pada Rabu, 12 Februari 2025 di Gedung Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan.

Lagu “Symphoni Yang Indah” karya Once Mekel turut menjadi pembuka pementasan teater dan dibawakan oleh dr. R. Soeko Werdi Nindito, MARS, selaku salah satu tenaga medis dari Rumah Sakit Kanker Dharmais yang turut mendukung acara ini.

Teater ini melibatkan sejumlah penyintas kanker anak, yang telah berhasil sembuh setelah bertahun-tahun berjuang melawan penyakitnya. Mereka adalah Timothy Imanuel Kapoyos, Rofifah Juniandar, Suci Qurrotoaini, Helen Herlina, Sabilah, Haykal dan Anggi (yang kini masih berjuang). Dengan penuh keberanian, mereka menyampaikan kisah perjuangannya melalui dialog di atas panggung teater dan menginspirasi para penonton yang hadir.

Terasa sangat menyentuh hati, tampak beberapa penonton meneteskan air mata mereka merasa terharu mendengarkan kisah para penyintas kanker. Selain anak-anak penyintas, orang tua pendamping mereka juga turut berbagi pengalaman kepada penonton. Mama Sabilah (Siti Aliyah), Mama Anggi (Mutiara Hutabarat), dan Mama Haykal (Al Qomah) berbicara tentang perjalanan mereka mendampingi anak-anaknya yang berjuang melawan kanker.

Pementasan ini juga didukung oleh dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp. A(K), MHA selaku dokter spesialis kanker anak, serta pendamping anak-anak kanker dari rumah singgah Anyo. Selain itu, YAI menggandeng Yayasan Cahaya Perempuan & Budaya Indonesia, serta sejumlah anak dari kelompok Teater Tanah Air dan pantomim Sena Didi Mime untuk mensukseskan acara ini. 


Pentas Teater Anak Pejuang Kanker ini dihadirkan sebagai bagian dari peringatan Hari Kanker Anak Internasional. Secara bersamaan dengan pementasan, YAI juga menggunakan momen ini untuk turut menggaungkan tagar ‘#20to60in2030’. Kampanye ini terinspirasi dari inisiatif WHO melalui GICC (The Global Initiative for Childhood Cancer) yang bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk mendukung upaya meningkatkan tingkat kelangsungan hidup (survival rate) anak-anak Indonesia yang menderita kanker, yang saat ini baru mencapai 20%, menjadi 60% pada tahun 2030.

Ikuti informasi seputar hiburan, seperti musik, film, selebriti dan lainnya di DensShowBiz.


Lokasi



Share this article

Rate this article



Rekomendasi Artikel Lainnya

Live Chat